Injil Sinoptik (Matius, Markus, Lukas) dalam kisah penyaliban Yesus, memunculkan satu sosok dengan sebutan “Simon dari Kirene”, yang turut ambil bagian untuk memikul salib Yesus.
Injil Matius dan Markus menjelaskan bahwa ketika itu Simon di “paksa” memikul salib. Sementara Injil Lukas menjelaskan dengan kata “menahan” Simon untuk memikul salib.
Artinya bahwa ketika memikul salib, Simon melakukannya dengan terpaksa, karena ia di paksa dan di tahan oleh serdadu romawi untuk memikul salib. Jadi bukan atas dasar menawarkan bantuan atau merasa terpanggil. Sebab bagi orang Yahudi seperti Simon dari Kirene, adalah sebuah tragedi jika dia harus memikul salib orang yg terhitung sebagai penjahat.
Dengan demikian maka bisa diketahui bahwa terdapat dua sosok tak bersalah yang memikul salib. Yakni: Yesus (Pilatus tdk menemukan satupun kesalahan pada-Nya) dan Simon dari Kirene (dia dipaksa oleh serdadu Romawi).
Namun kita tidak bisa memfokuskan peristiwa memikul salib ini hanya pada Salib dalam arti yang harafiah, yaitu sebagai benda berat. Tetapi dosa seluruh umat manusia, kutuk, dan segala kosekuensi Hukum Taurat lah yang dipikul Yesus. Dan bukan cuma sebatas palang kayu secara harafiah
Artinya, beban spiritual atas dosa dan kutuk umat manusialah yang dipikul oleh Yesus. Logikanya sederhana: jika Yesus menolak saat salib-Nya mau dipikul Simon, artinya Simon yang dipaksa itu akan menggunakan penolakan Yesus agar dia tidak memikul salib Yesus, lalu yang terjadi adalah, Simon akan bersikeras dengan para serdadu, sementara serdadu tetap memaksa dan akhirnya simon dari Kirene akan ditahan dan dipenjara, karena dianggap sebagai pemberontak yang menentang kuasa imperium Romawi atas bangsa Yahudi saat itu.
Jadi intinya bahwa, Yesuslah yang sebenarnya sudah menolong Simon dari Kirene demi menghindari kasus hukum yang dapat menjerat Simon. Tanpa Simon pun Yesus sanggup memikul palang salibNya sendiri.
Siapakah Simon dari Kirene?
Setelah peristiwa Simon memikul salib Yesus menuju Golgota, Injil-Injil tidak lagi menceritakan apa-apa tentang Simon lagi.
Catatan Injil tentang Simon memang sangat singkat. Bahkan Injil Yohanes tidak menceritakan sama sekali tentang Simon. Sedangkan Injil Sinoptik (Matius, Markus, Lukas) memunculkan sosok Simon hanya dengan masing-masing 1 ayat saja (Lihat: Matius 27:32; Markus 15:21; Lukas 23:26).
Namun ada sedikit petunjuk yang bisa dijadikan rujukan dasar, untuk melihat tentang sosok Simon orang Kirene ini secara detail.
Injil Markus 15:21 menulis....
Pada waktu itu lewat seorang yang bernama Simon, orang Kirene, ayah Aleksander dan Rufus, yang baru datang dari luar kota, dan orang itu mereka paksa untuk memikul salib Yesus.
Nah, berdasarkan petunjuk dari ayat di atas, maka bisa diketahui bahwa Simon ini diperkenalkan oleh Markus sebagai ayah dari Aleksander dan Rufus. Atau bisa kita perjelas lagi dengan kalimat: Ayah dari Aleksander dan Rufus adalah Simon
Hal terpenting dalam tradisi Yahudi saat itu bahwa untuk memperkenalkan seseorang lengkap dengan nama anak-anaknya, menandakan bahwa anak-anak tersebut sudah dikenal dalam masyarakat kepada siapa kita berbicara.
Demikian juga kata-kata Markus ini, kelihatannya Aleksander dan Rufus adalah orang-orang yang sudah dikenal luas oleh pembaca Injil Markus saat itu.
Bahkan hampir semua penafsir Alkitab setuju bahwa Injil Markus ditujukan kepada jemaat di Roma. Nah, mari kita lihat surat rasul Paulus kepada jemaat di Roma.
Roma 16:13:
Salam kepada Rufus, orang pilihan dalam Tuhan, dan salam kepada ibunya, yang bagiku adalah juga ibu.
Jadi dalam gereja Roma ada Rufus, seorang Kristen yang disebut sebagai salah seorang pilihan Allah, dengan ibunya yang begitu dikasihi oleh Paulus sehingga disebutkan sebagai ibunya.
Tentu ini mengidikasikan bahwa sosok ini adalah Rufus yang adalah anak dari Simon, dan ibunya adalah isteri dari Simon orang Kirene
Nah, hal lainnya bahwa sosok Simon ini disebut sebagai orang Kirene dan kemungkinan besar kulitnya gelap. Ia adalah keturunan orang Yahudi. Sebab nama Simon adalah nama Yahudi: Simon atau Simeon artinya Allah mendengar.
Sesuai adat dan tradisi orang Yahudi, Simon pasti mendengar banyak cerita tentang sejarah Yahudi dan tentunya Taurat. Simon ini jelas tahu tentang perayaan Paskah yang penting buat orang Yahudi.
Simon pun pasti tahu tentang kota Yerusalem, kota di mana Abraham hampir membunuh dan mempersembahkan anaknya. Tempat dimana Daud menjadikan ibukota kerajaannya, dimana bait Allah didirikan oleh Salomo, kota yang mana Nehemia membangun kembali temboknya. Dan tentunya Simonpun mendengar tentan Bait Allah yang megah yang dibangun oleh raja Herodes.
Perayaan Paskah dan kota Yerusalem mendorong Simon untuk menabung supaya dapat pergi ke Yerusalem merayakan Paskah disana. Jarak Kirene ke Yerusalem yang kira-kira 1500 km adalah sebuah perjalanan yang panjang untuk saat itu, bisa berkisar 3-5 minggu. Perjalanan bisa melalui laut ataupun darat.
Melalui jalan darat jauh lebih panjang, karena terbatas berjalan hanya di siang hari saja. Sedangkan lewat laut dengan perahu lebih cepat karena bisa terus berjalan siang dan malam. Kemungkinan jalur laut ini yang dipilih Simon.
Dari pelabuhan di Kirene dengan mampir di beberapa pelabuhan lainnya akhirnya Simon mendarat di pelabuhan Joppa (sekarang Tel-Aviv), tempat di mana Yunus lari dari perintah Tuhan, dan justru Simon datang untuk mencari Tuhan. Jarak Joppa ke Yerusalem kira-kira 60 km, ditempuh dengan perjalan darat 3-5 hari.
Semoga bermanfaat,
Wassalam
Hormat di bri
Tidak ada komentar
Posting Komentar