First of all, bahwa sesungguhnya Allah berfiman maka "segala sesuatunya adalah baik". Artinya bahwa pada awalnya tidak ada dosa, tidak ada sifat-dosa dosa, tidak ada sifat-sifat 'defective' atau 'cacat'.
Dosa bukan merupakan sesuatu yang dinamakan 'sifat', tetapi dosa itulah yang melahirkan sifat-sifat kejahatan, sebagai akibat dari yang melahirkan sifat-sifat buruk tersebut.
Hal pertama yang harus dipahami di sini bahwa Tuhan yang "MAHA" segalanya, tidak mungkin memiliki kontradiksi dalam diri-Nya. Misalnya dalam pertanyaan yang berbunyi: mampukah Tuhan memasukkan manusia yang jahat ke dalam surga, dan memasukkan manusia yang baik ke neraka? Dalam pertanyaan ini terdapat kontradiksi di dalamnya, karena label mampu dan tidak mampu berkumpul dalam satu identitas yang menurut hukum logika sangat tidak mungkin.
Sementara "dosa" bukanlah materi yang memiliki asal-usul. Dalam konteks penciptaan, jelas sekali bahwa selama enam hari Tuhan menciptakan alam semesta ini, Dia tidak menciptakan sesuatu yang "non-materi".
Alkitab menegaskan bahwa Allah juga pernah "murka", dan murka itu merupakan sesuatu yang mengandung konotasi negatif. Persoalannya apakah 'murka' memiliki asal-usul? Jelasnya bahwa, murka bukanlah suatu materi! Sebagaimana dosa juga bukan "materi" yang memiliki asal-usul.
Dosa tidak berasal dari Allah, tidak berasal dari Setan, tidak pula berasal dari manusia itu sendiri. Sama halnya dengan perasaan "malu". Dari manakah datangnya rasa "malu" ini? Mengapa Adam dan Hawa tidak merasa malu sebelum jatuh dalam dosa (Kejadian 2:25)? Tetapi akhirnya, timbul pula rasa "malu" setelah mereka menyadari bahwa mereka sedang telanjang?
Nah, dari manakah asal-usul "malu" ini? Sekali lagi, malu bukanlah materi! Jadi masalah dosa bukanlah masalah asal-usul, melainkan cenderung bertitik tolak dari sebab dan akibat. Karena “kejahatan” itulah yang menjadi akibat dari sifat dosa, yaitu kondisi yang menggambarkan ‘the absence of good’, seperti gelap adalah tidak adanya terang atau “absence of light”.
Jadi dapat dipahami bahwa dosa adalah kejahatan!
Menurut Stott John (2009), dosa merupakan kenyataan tentang pengalaman manusia, dimana sejarah selama ratusan tahun terakhir atau lebih, telah meyakinkan banyak orang bahwa masalah “kejahatan” itu ada di dalam diri manusia sendiri, bukan ada di masyarakat. Sehingga para penulis Alkitab cukup jelas menyatakan bahwa dosa itu universal. Artinya, tidak ada seorang pun yang tidak berdosa di belantara muka bumi ini.
Menurut Stott John (2009), dosa merupakan kenyataan tentang pengalaman manusia, dimana sejarah selama ratusan tahun terakhir atau lebih, telah meyakinkan banyak orang bahwa masalah “kejahatan” itu ada di dalam diri manusia sendiri, bukan ada di masyarakat. Sehingga para penulis Alkitab cukup jelas menyatakan bahwa dosa itu universal. Artinya, tidak ada seorang pun yang tidak berdosa di belantara muka bumi ini.
Sebagaimana Raja Salomo berkata: “Sesungguhnya tidak ada seorang pun yang benar di atas bumi yang melakukan apa yang baik dan tidak pernah berdosa”.
Seperti halnya konteks kejatuhan manusia di taman Eden, tindakan Adam dan Hawa yang melanggar perintah Allah itulah yang melahirkan dosa (sebab-akibat), sehingga menimbulkan akibat-akibatnya yang termasuk dalam sifat kecenderungan berbuat dosa (tabiat dosa).
Kemudian seluruh manusia yang diturunkan dari Adam dan Hawa menjadi memiliki “tabiat dosa” sejak dalam kandungan. Jadi, memang benar bahwa segala sesuatu berasal dari Allah, tapi pertanyaannya adalah apakah "dosa" itu termasuk kategori "segala sesuatu"? Apakah dosa berasal dari Allah? Tentu saja tidak!
Kitab I Yohanes 1:5 menulis: "Dan inilah berita, yang telah kami dengar dari Dia, dan yang kami sampaikan kepada kamu: Allah adalah terang dan di dalam Dia sama sekali tidak ada kegelapan”.
Seperti halnya kitab I Yohanes 3:5 yang juga menulis, "Dan kamu tahu, bahwa Ia telah menyatakan diri-Nya, supaya Ia menghapus segala dosa, dan di dalam Dia tidak ada dosa".
Jadi, jelas sekali bahwa ke-dua ayat di atas sebenarnya menyiratkan bahwa dosa tidak berasal dari Allah.
Oleh: Abdy Busthan
Tidak ada komentar
Posting Komentar