Paragraf merupakan rangkaian kalimat yang memiliki gagasan utama. Menurut Busthan Abdy (2017:78-80), jenis paragraf dapat terbagi menjadi dua bagian besar, yaitu: 1) jenis paragaf menurut letak gagasan utamanya dan 2) jenis paragraf menurut tujuannya.
Jenis Paragraf Menurut Letak Gagasan Utama
Berdasarkan letak gagasan utamanya, paragraf dapat dibagi menjadi tiga jenis, yaitu sebagai berikut:
- Paragraf Deduktif. Jenis ini memiliki gagasan atau pikiran utama di bagian awal rangkaian kalimat. Biasanya gagasan utama dalam paragraf deduktif, berada pada kalimat pertama. Sedangkan kalimat lainnya berisi penjelasan yang mendukung gagasan utama yang telah dipaparkan di awal.
- Paragraf Induktif. Berbanding terbalik dengan paragraf deduktif, gagasan utama pada jenis paragraf induktif baru bisa ditemukan di bagian akhir dari rangkaian kalimat dan lebih sering berada di kalimat terakhir. Gagasan utama di akhir ini bersifat menyimpulkan inti dari kalimat-kalimat penjelas yang berada di kalimat sebelumnya.
- Paragraf Campuran. Paragraf campuran merupakan gabungan gagasan utama yang berada di awal dan akhir rangkaian kalimat. Gagasan di kalimat awal biasanya berupa inti pikiran dari paragraf tersebut. Sementara itu, di bagian akhir kembali ditekankan mengenai gagasan utama dengan kalimat yang mungkin saja berbeda dari kalimat gagasan utama di awal.
Jenis Paragraf Menurut Tujuannya
Isi dari paragraf tentunya memiliki beragam tujuan. Ada tujuan yang sifatnya memaparkan, mengajak, mendebat, dan lain-lain. Berdasarkan tujuan dari isinya, paragraf dapat dikelompokkan menjadi lima jenis.
- Paragraf Narasi. Isi dari jenis paragraf ini bersifat menceritakan sesuatu hal secara kronologis. Untuk yang bersifat naratif, maka tiap kalimatnya disusun secara runtut sehingga memudahkan pembaca membayangkan kejadian atau peristiwa yang tengah diceritakan. Karena sifatnya yang “bercerita”, pembaca akan menemukan sudut pandang dalam kalimat-kalimat di paragraf ini. Jenis ini biasanya dijumpai pada cerpen, novel, ataupun prosa bebas lainnya.
- Paragraf Eksposisi. Paragraf eksposisi adalah jenis paragraf yang isinya berupa penjelasan untuk memaparkan fakta-fakta yang ada. Karena fakta yang menjadi dasarnya, tulisan-tulisan eksposisi lebih cenderung bersifat ilmiah. Tujuannya adalah memberikan informasi yang detail kepada pembaca. Ciri-cirinya adalah memiliki fakta yang jelas dari berita ataupun penelitian dan tidak mencampurkan pendapat penulis di dalamnya. Model seperti ini cenderung dijumpai pada artikel-artikel berita.
- Paragraf Argumentasi. Jenis paragraf yang bertujuan memberikan pandangan kepada para pembacanya ini tidak hanya menyajikan fakta ataupun isu permasalahan dalam isinya, namun juga memberikan pendapat-pendapat dari sang penulis. Jadi, data maupun fakta hanyalah pelengkap dari opini sang penulis. Pada jenis paragraf argumentasi, akan dijumpai kesimpulan dari rentetan pendapat penulis di dalam rangkaian kalimat tersebut. Kesimpulan tersebut cenderung diletakkan di akhir paragraf.
- Paragraf Persuasi. Hampir sama dengan paragraf argumentasi, bahwa paragraf persuasi ini lebih banyaknya menampilkan pendapat-pendapat dari sang penulis terhadap suatu berita atau isu tertentu. Perbedaannya, kalimat-kalimat yang isinya bertujuan memengaruhi pembaca ini cenderung mengandung kata-kata ajakan atau imbauan, seperti ayo dan mari. Kata dan gaya bahasa yang digunakan pun dipilih yang semenarik mungkin untuk semakin meyakinkan pembaca atas ajakan yang dikeluarkan.
- Paragraf Deskripsi. Jenis paragraf ini bertujuan untuk membuat para pembacanya dapat lebih merasakan ataupun membayangkan hal yang dideskripsikan secara jelas dan nyata, seolah-olah pembaca dapat melihat, mendengar, ataupun mencercap objek yang dijelaskan. Karena itulah, isinya merupakan gambaran lengkap dari sebuah objek yang disusun dalam kalimat-kalimat.
Rujukan Buku:
Busthan Abdy (2017). Pembelajaran Dasar Bahasa Indonesia. Kupang: Desna Life Ministry
Tidak ada komentar
Posting Komentar