
Home
COVID-19
7 Kabupaten di Papua Tidak Tersentuh Covid, Ini Penjelasan Jubir Covid-19 Papua, Silwanus Sumule
7 Kabupaten di Papua Tidak Tersentuh Covid, Ini Penjelasan Jubir Covid-19 Papua, Silwanus Sumule
SUARA NABIRE
-
06.19
dr.Silwanus Sumule (Jubir Satgas Covid-19 Papua)
Jayapura, SUARA.NABIRE - Juru Bicara Satgas Covid-19 Provinsi Papua, dr. Silwanus Sumule, mengatakan bahwa dari total 29 Kabupaten dan Kota di Provinsi Papua terdapat tujuh Kabupaten yang hingga kini belum ditemukan kasus Covid-19.
Tujuh kabupaten tersebut adalah Nduga, Puncak, Yahukimo, Intan Jaya, Dogiyai, Deiyai, dan Mamberamo Raya. Demikian hal ini dibeberkan Silwanus dengan mengacu pada data Satgas Penanganan dan Pencegahan Covid-19 Provinsi Papua
Ketika dikonfirmasi awak media ini via Whatsapp, pada Rabu (1/03/21), Silwanus mengatakan bahwa memang belum dapat dipastikan penyebab yang pasti mengapa di tujuh kabupaten tersebut tidak ditemukan kasus Covid-19, namun menurutnya bisa saja disebabkan karena pemerintah daerah setempat cepat melakukan pencegahan.
"Mungkin mereka menjalankan protokol kesehatan dengan baik, lalu kedua pemerintahnya berhasil menekan aktivitas masyarakat, dan yang ketiga pemerintah daerah setempat juga berhasil melakukan screening dengan baik. Tiga hal ini mereka jalankan," terang Silwanus
Dikatakan oleh Silwanus, pihaknya tidak serta merta mengklaim ke-7 kabupaten tersebut betul-betul belum tersentuh Covid-19, mengingat pernah terjadi beberapa kasus seperti yang pernah dialami Bupati Yahukimo, Abock Busup, pada 14 September 2021, dimana ia dinyatakan positif namun ternyata tercatat sebagai pasien di Kota Jayapura, bukan dari Yahukimo.
"Ada beberapa kasus yang sudah terjadi, tapi dilaporkan di kabupaten lain. Adapun yang belum kita dapat datanya, mereka terbatas pada pemeriksaan, sehingga pemeriksaan mereka dilakukan di kabupaten yang lain, maka tercatatlah di kabupaten tersebut," terang Silwanus
Dijelaskannya pula bahwa penyebab lainnya mengapa ke-7 kabupaten tersebut belum terpapar Covid-19 adalah menyangkut akses transportasi. "Setidaknya untuk Intan Jaya, Puncak dan Nduga, akses transportasinya sangat sulit, karena hanya bisa dijangkau dengan pesawat yang berbadan kecil," tutur Silwanus.
Sedangkan untuk Mamberamo Raya, menurut Silwanus, biasanya hanya bisa dijangkau melalui jalur sungai atau pesawat terbang. "Kalo untuk wilayah Meepago yakni kabupaten Dogiyai yang Deiyai, memang memiliki akses jalur darat, namun jarak tempuhnya jauh dan melewati jalan yang berbukit-bukit," tuturnya.
Ditambahkannya bahwa salah satu faktor yang menyebabkan naiknya kasus Covid-19 adalah masifnya kegiatan masyarakat. "Jadi semakin tinggi mobilitas penduduk, maka makin tinggi juga risiko penularan," tutupnya (Red)
Langganan:
Posting Komentar
(
Atom
)
Postingan Populer
- Realisme Pendidikan:Implikasi Filsafat Realisme dalam Pendidikan
- Keluarga Tebai-Rumbrawer Datangi Polres Nabire, Minta Yakobus Dumupa Segera di Tahan
- Bendera Merah Putih Sepanjang 1000 Meter Berkibar di Kabupaten Nabire, Sambut HUT RI ke-76
- Jaga Kebersihan, Sejumlah Pedagang Kaki Lima Bersihkan Sampah di Pantai Nabire
- Ketua DPC Partai Garuda Siap Kawal Perubahan Untuk Kabupaten Nabire
- Gubernur Papua Lantik Mesak-Ismail Jadi Bupati dan Wakil Bupati Kabupaten Nabire
- Diduga Mengalami Pencurian dan Kekerasan, Seorang Kakek Ditemukan Tewas di Jalan Jayanti Nabire
- 123 Mahasiswa Fateksa Uswim di Yudisium, Satu diantaranya adalah Wakil Bupati Dogiyai
- Korlantas Polri Segera Memasang Kamera e-TLE di Seluruh Indonesia
- Fenomena Penampakan Awan Menyerupai Yesus Terjadi di Kota Nabire
Tidak ada komentar
Posting Komentar